Pada
suatu hari, Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab mendatangi sahabat
Hudzaifah, dan bertanya kepadanya, “Bagaimana kabarmu hari ini?”, Hudzaifah
menjawab: Hari ini, aku lebih menyukai fitnah, membenci kebenaran,
shalat tanpa wudhu, dan aku memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Allah di
langit”.
Maka
sontak Sayyidina Umar langsung marah dan ingin memukulnya, kemudian Sayyidina
Ali masuk dan berkata, “Mengapa kau marah
wahai Amirul Mukninin?”, lantas Sayyidina Umar menjawab:
Pertama,“Hudzaifah telah mengatakan bahwa ia lebih menyukai fitnah”.
Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “Memang benar, ia lebih mencintai harta dan
anak-anaknya, Allah SWT berfirman:
( و اعلموا ان اموالكم
و اولادكم فتنة) “Dan ketahuilah
bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah (cobaan).” Q.S.
Al-Anfal 28
Kedua, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia membenci kebenaran”. Kemudian
Sayyidina Ali menanggapi, “Memang benar, maksudnya adalah ia membenci kematian,
karena kematian adalah kebenaran, dan kebanyakan orang juga membencinya”.
Ketiga, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia shalat tanpa berwudhu terlebih
dahulu. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “memang benar, maksud kata shalat
disana adalah bershalawat kepada Rasulllah Saw”.
Keempat, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia memiliki sesuatu yang tidak
dimiliki oleh Allah SWT di langit”. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “Memang
benar, ia memiliki istri dan anak”.
Setelah
mendengar semua penjelasan dari Sayyidina Ali r.a., Sayyidina Umar r.a. menjawab, “Alangkah buruknya dunia ini, jika tidak ada Abu al-Hasan di dalamnya”.
Disarikan
dari beberapa pengajian Shaikh Sya’rawi, dari penjelasan Dr. Athiyyah Abdul
Maujud.
Menarik sekali ya saya juga suka kisah ini
BalasHapus