Rabu, 13 Juli 2016

Aku Memiliki Sesuatu yang Tidak Dimiliki oleh Allah di Langit


Pada suatu hari, Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab mendatangi sahabat Hudzaifah, dan bertanya kepadanya, “Bagaimana kabarmu hari ini?”, Hudzaifah menjawab: Hari ini, aku lebih menyukai fitnah, membenci kebenaran, shalat tanpa wudhu, dan aku memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Allah di langit”.

Maka sontak Sayyidina Umar langsung marah dan ingin memukulnya, kemudian Sayyidina Ali masuk dan berkata, “Mengapa kau marah wahai Amirul Mukninin?”, lantas Sayyidina Umar menjawab:  


Pertama,“Hudzaifah telah mengatakan bahwa ia lebih menyukai fitnah”. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “Memang benar, ia lebih mencintai harta dan anak-anaknya, Allah SWT berfirman:
 ( و اعلموا ان اموالكم و اولادكم فتنة) “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah (cobaan).” Q.S. Al-Anfal 28

Kedua, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia membenci kebenaran”. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “Memang benar, maksudnya adalah ia membenci kematian, karena kematian adalah kebenaran, dan kebanyakan orang juga membencinya”.

Ketiga, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia shalat tanpa berwudhu terlebih dahulu. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “memang benar, maksud kata shalat disana adalah bershalawat kepada Rasulllah Saw”.

Keempat, “Hudzaifah mengatakan bahwa ia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Allah SWT di langit”. Kemudian Sayyidina Ali menanggapi, “Memang benar, ia memiliki istri dan anak”.

Setelah mendengar semua penjelasan dari Sayyidina Ali r.a., Sayyidina Umar r.a. menjawab, “Alangkah buruknya dunia ini, jika tidak ada Abu al-Hasan di dalamnya”.


Disarikan dari beberapa pengajian Shaikh Sya’rawi, dari penjelasan Dr. Athiyyah Abdul Maujud. 

1 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About